Minggu, 19 Agustus 2012

Tips Menu Sehat Saat Lebaran

Tak terasa sudah satu bulan umat Islam menjalani ibadah puasa. Kini saat yang dinanti tiba. Hari Raya Idul Fitri datang sebagai hari kemenangan. Silaturahmi, berkumpulnya sanak saudara, dan aneka hidangan lezat siap santap selalu identik dengan lebaran. Tapi ingat, kesehatan harus tetap dijaga agar dapat menjalani lebaran dengan nyaman. Berikut ini tips yang bisa diikuti dari Ahli Kedokteran Keluarga Prof Dr dr Anies, MKes, PKK.
Selama masa lebaran, kesibukan yang khas setiap tahun akan selalu mewarnai.Keluhan yang sering muncul dalam suasana seperti ini, antara lain kelelahan, gangguan kesehatan berupa sariawan, sakit perut, serta hidangan lebaran yang cenderung kurang vitamin.
Namun mestinya dalam suasana seperti ini pun tak perlu mengganggu kesehatan. Prinsipnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Lalu, upaya apa yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya “penyakit saat lebaran” ?
Meskipun hidangan lebaran itu berbeda-beda antara daerah satu dengan yang lain, tetapi umumnya mempunyai kesamaan dalam cita rasa. Biasanya berupa makanan yang lezat, yang gurih dan manis. Karena itu tentu banyak mengandung  protein, lemak dan gula.
Dalam suasana lebaran seperti ini, hidangan khas yang banyak disajikan umumnya opor ayam lengkap dengan ketupatnya, lodeh dengan santan yang kental, sambal goreng, rendang dan sebagainya. Telah menjadi kewajiban sosial di hari lebaran untuk saling mengunjungi dan mencicipi hidangan khas lebaran yang tinggi kalori, berlemak dan manis-manis. Belum lagi aneka makanan kecil, cake, kue-kue kering dan berbagai minuman manis. Makanan dan minuman seperti ini hampir selalu disajikan di setiap rumah. Sewaktu berkunjung dalam rangka silaturahim, tentu tidak mungkin menolak untuk mencicipinya.
Tidak mengherankan kalau dalam suasana seperti ini, bila tidak terkontrol badan semakin gemuk, tekanan darah tinggi dan kencing manis kumat kembali. Seringkali kadar kolesterol darah, LDL (low density lipoprotein) kolesterol maupun trigliserida meningkat. Sementara itu aktivitas fisik relatif lebih terbatas, sehingga perlu waspada bagi pengidap penyakit jantung koroner, terutama bagi yang sebelumnya telah mempunyai riwayat mengidap penyakit tersebut.
Bagi yang tidak mengidap sesuatu penyakit pun terdapat kecenderungan menderita kekurangan vitamin, sehingga selaput lendir mulut cenderung pecah-pecah. Kadang-kadang gusi sampai berdarah. Hal ini terjadi karena dapur beristirahat, hidangan lebaran selalu dihangatkan sebelum disantap. Di samping itu, makanan yang mengandung lemak tinggi serta aktivitas fisik seperti olahraga yang berkurang, sering menimbulkan keluhan sembelit.

Mengubah Pola Menu

Untuk itu, kita perlu mengubah pola menu lebaran. Menu lebaran dapat dibuat lebih bervariasi, bukan hanya menu tradisional khas lebaran seperti di atas. Misalnya menghidangkan pula gado-gado lengkap. Atau menambahnya dengan sayuran segar sebagai lalapan. Di samping dapat mencukupi kebutuhan vitamin yang terbuang akibat proses penghangatan yang terus menerus, juga mencegah timbulnya sembelit.
Atau  buatlah hidangan lebaran yang agak lain dari biasa. contohnya menghidangkan buah-buahan segar yang langsung dikupas dari kulitnya, sebagai pengganti cake dan aneka kue.Demikian pula sari buah, baik pula untuk mengganti berbagai minuman manis.
Pada saat lebaran berbagai keluhan kesehatan sering muncul,akibat gangguan pencernaan, mulai dari sariawan, sakit perut, sembelit sampai diare seperti dikeluhkan di awal tulisan ini. Bahkan mereka yang yang mempunyai riwayat penyakit kencing manis (diabetes mellitus) kadar gula darah seringkali meningkat dengan pesat. Demikian pula ada sebagian yang mempunyai riwayat penyakit rematik dengan asam urat tinggi.
Berat badan pun meningkat dengan pasti. Bagi yang mempunyai kecenderungan, bisa saja kolesterol dan tekanan darah meningkat dengan cepat. Bukan mustahil, gejala stroke yang bermanifestasi sebagai lumpuh separuh, gangguan bicara dan sebagainya, dapat terjadi sewaktu-waktu.
Satu hal yang hampir pasti, hidangan lebaran berpotensi menyebabkan orang menderita kekurangan vitamin. Memang praktis, opor ayam atau sayur lodeh misalnya, sebelum disantap cukup dihangatkan. Bahkan makin lama rasanya makin lezat. Namun, hidangan yang demikian sudah kehilangan sejumlah vitamin. Proses memasak yang lama dan berkali-kali, yaitu setiap kali akan dihidangkan, praktis seluruh vitamin yang larut dalam air, vitamin B dan C, akan hilang atau berkurang.
Hidangan lebaran yang praktis telah kehilangan banyak vitamin itu sesungguhnya dapat diimbangi dengan menu pendamping, misalnya gado-gado lengkap. Atau dengan cara menambahkan lalapan yang berupa sayuran atau buah-buahan segar.
Lalapan dapat berupa irisan tomat, kacang panjang dan sebagainya. Jangan lupa, selalu tersedia buah-buahan segar untuk pelengkap menu lebaran, sebagaimana dikemukakan di atas. Buah-buahan segar yang dikupas dari kulitnya dan langsung dimakan, mampu membantu mencukupi kebutuhan vitamin.sementara itu hidangan cukup lezat dan sehat. Hal ini mengurangi kemungkinan timbulnya “penyakit saat lebaran”.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com