Kamis, 30 Agustus 2012

SABAR,TAWAKAL DAN IKHLAS


Assalamu’alaikum…

Semoga tetap sabar menebar kebaikan, tawakal setelah usaha yang maksimal, serta ikhlas menerima pembagian dari-Nya.

Sabar, tawakal dan ikhlas. Ketiga kata tersebut mungkin sangat mudah untuk kita ucapkan. Banyak orang mengaku telah bersabar, merasa telah pasrah dalam tawakal, mengaku ikhlas menerima ketentuan-Nya, namun kadang dalam hatinya masih saja ada sesuatu yang mengganjal.

Pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari ketiga hal tersebut (sabar, tawakal, ikhlas) tidak bisa dipisahkan antara satu sama lain. Ketiganya seolah menjadi satu-kesatuan yang saling melengkapi. Ketiadaan pada salah satunya akan menyebabkan ketidaksempurnaan pada hasil akhirnya.

Sebagai contoh misalnya, seorang pemuda yang telah cukup usia ingin segera mendapatkan calon bidadari yang didambanya. Bidadari yang akan mengisi setiap ruang hatinya, menjadi teman setia dalam mengarungi bahtera hidup demi menggapai keredhaan-Nya. Tentunya ia harus mempertebal kesabaran dalam berikhtiar, menjalani prosesnya juga dengan sabar. Sabar dalam melakukan proses ta’aruf, sabar ketika harus menyampaikan kelebihan dan kekurangan kepada seseorang yang masih dianggap asing dalam hidupnya, pun sabar ketika dalam proses ta’aruf itu tidak berlanjut ke jenjang berikutnya (pernikahan). Tambah lagi sabarnya ketika cinta yang kita kirimkan dikembalikan alias ditolak. Anggaplah dia memang bukan yang terbaik untuk kita.

Sabar dalam ikhtiar terasa hampa tanpa diiringi dengan doa. Sudah menjadi fitrah bahwa manusia akan selalu membutuhkan uluran tangan, pertolongan dari Rabb-nya. Oleh karena itu, doa merupakan senjata yang ampuh untuk menemani dalam ikhtiar.

Ada kalanya kita berada pada puncak kondisi dimana kita merasa begitu lelah dalam menjalani proses hidup yang kita jalani. Seakan jalan telah tertutup, segala macam usaha telah ditempuh, namun masih belum juga menemukan titik terang tanda-tanda keberhasilan.



Pada saat itulah tawakal menjadi suatu keniscayaan. Kepasrahan total kepada Allah Subhanahu wata’ala. Pasrah sepasrah-pasrahnya kepada Dzat Yang Maha Pemberi keputusan, Dzat Yang Maha Menolong dan Dzat Yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Dalam masa tawakal ini juga harus tetap berdoa dengan sungguh-sungguh memohon pertolongan kepada-Nya, menengadahkan tangan di depan pintu gerbang rahmat-Nya dengan mengagungkan asma-Nya, kemudian tetap sabar dalam menunggu pertolongan-Nya.

Kita tidak pernah tahu kapan Allah memberikan pertolongan-Nya. Allah punya rencana terbaik untuk kita. Pertolongan-Nya akan datang dari arah yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Dan ketika pertolongan itu tiba, hendaklah kita ridha dengan apa yang menjadi keputusan-Nya.

Sudah sepatutnya kita ikhlas dengan segala pembagian dari-Nya. Begitu juga halnya dengan seorang pemuda atau pemudi yang telah dipertemukan dengan belahan jiwanya. Terimalah calon suami atau istri dengan lapang dada penuh kerelaan karena Allah semata. Jadikan ia sebagai anugerah terindah yang telah Allah pilihkan untuk kita. Tidak usah mengejar atau menunggu seseorang, atau sesuatu yang memang bukan menjadi bagian untuk kita, karena Allah Subhanahu wata’ala lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

Marilah sama-sama kita belajar untuk ikhlas dalam segala hal. Ikhlas menerima qodha dan qadar-Nya, ikhlas dengan apa yang menjadi garis ketentuan-Nya, ikhlas dengan bagaimana pun kondidi kita, kesehatan, kondisi ekonomi, postur tubuh, corak suara dan lain sebagainya. Ikhlaskan semuanya demi Allah yang telah menciptakan kita dengan penciptaan yang paling sempurna.

Istiqomahlah dalam sabar, tawakal, dan ikhlas.

Sumber :http://ibnuabdulrocman.blogspot.com/

Minggu, 26 Agustus 2012

Benefits of Water



If you call that will haunt the throat is always passed. And not only passed, but also able to eliminate thirst. If you are thirsty then no other solution is put water into the tubu us. That's called drinking. Man is born into the world by nature is made of water. So the human body is largely composed of water. So do not let people short of water, because it can cause the blood circulation is not smooth.

In terms of health sciences water has functions very much. What we know serve as water to maintain freshness, remove toxins in the body and also helps digestion. And that's not all. Water has other benefits that are very good for human health. In this article, I will post describe to you the benefits of water for our bodies. But here I focus on the benefits of water. Special water only. Read the details as follows:


1. Helpful Make More Fit Body

White water not only serves for cleaning the body. For example, to take a bath alone. However, water is also useful as a substance that is needed by the body. Man will be more resistant to not eat within a few days than not drinking. When thirsty and then drink the facility will return to normal as usual.

2. Benefits for Beauty Care.

If you are short of drinking water, the body will absorb the water in the skin. So as a result the water will dry and wrinkled. Water is also beneficial to moisturize and nourish the skin. If you regularly drink water every day so your skin will stay fresh and beautiful. The women who want natural beauty, do not forget to drink water regularly every day.

3. Helpful Prevent Dangerous Diseases

If you diligently drinking water you will be protected from harmful diseases such as some cancers, kidney stones and liver. Remember prevention is better than cure. So, do not forget the water every time. If you can make a second sweetheart. he he he.

4. Helpful As drug stroke.

This particular water is heated. That the hot water is not only used to treat diseases that occur in the skin. Apparently hot water is also effective for treating paralysis such as stroke. For what? Because hot water can help strengthen back muscles and ligaments. Is also able to facilitate the hot water circulatory system and respiratory system. The existence of thermal effects of blood vessel dilation effect, improves blood circulation and tissue oxygenation thus preventing muscle stiffness, relieve pain and calm the mind

5 Helpful Healthy Heart.

This water is also believed to cure rheumatism, heart, cautions femininity, and also can heal damaged skin. Even you can see in some of the city at this time we find a lot of alternative medicine that utilizes the efficacy of water.

6. Beneficial Effect Relaxation.

Water can give the effect of relaxation / relaxing for the body. You can try to stand under a shower or a shower. Water that falls to memancur and your body will feel like a massage to relieve fatigue because it feels like a massage. Some of the experts working in the field of alternative medicine say that contact with the water fountain or fountains will memdapatkan efficacy of negative ions. Negative ions arising from water droplets collide it can relieve pain and neutralize toxins. and also helps to absorb and utilize oxygen.

7. Streamlining Useful digestive system

Drinking water is quite useful on a daily basis expedite your digestive system. If the digestive system smoothly you will be protected from digestion problems sepertu heartburn and constipation. To help burn calories in the body will also be efficient.

8. Helpful Slimming body


You want to have a fat like me? . Do not wear expensive medications just to be skinny slim. Take advantage of water. This water is also remove impurities in the body that will come out through urine / urine. For those of you who wish has particularly thin bodies, doing it this way. Drink warm water before eating (so feel somewhat satisfied). This is one way to reduce the amount of food intake. Moreover, we know the water does not contain sugar, fat and calories. Want to have a thin body shape? Why the fuss? Drink only water regularly.

9. Benefits for fertility.

White water beneficial to increase production of the hormone testosterone for men and estrogen for women. There was a study in thrombosis research institute in the UK found that a person's blood circulation will be smooth and the body becomes more fit and fresh if someone is always showered with cold water. Bathing with cold water would be beneficial to increase production of white blood cells in the body and also beneficial to increase one's immune to viruses. In addition it is useful to make the network improves skin and nails will be more healthier and stronger is not easy to crack.

Apparently the benefits of water for your health it very much. Water can you get easily and cheaply again. For the health of your body how to spend a lot if it could be prevented with an inexpensive way. Do not forget to drink water every day routine and pretty, 2 liters.

Minggu, 19 Agustus 2012

Tips Menu Sehat Saat Lebaran

Tak terasa sudah satu bulan umat Islam menjalani ibadah puasa. Kini saat yang dinanti tiba. Hari Raya Idul Fitri datang sebagai hari kemenangan. Silaturahmi, berkumpulnya sanak saudara, dan aneka hidangan lezat siap santap selalu identik dengan lebaran. Tapi ingat, kesehatan harus tetap dijaga agar dapat menjalani lebaran dengan nyaman. Berikut ini tips yang bisa diikuti dari Ahli Kedokteran Keluarga Prof Dr dr Anies, MKes, PKK.
Selama masa lebaran, kesibukan yang khas setiap tahun akan selalu mewarnai.Keluhan yang sering muncul dalam suasana seperti ini, antara lain kelelahan, gangguan kesehatan berupa sariawan, sakit perut, serta hidangan lebaran yang cenderung kurang vitamin.
Namun mestinya dalam suasana seperti ini pun tak perlu mengganggu kesehatan. Prinsipnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Lalu, upaya apa yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya “penyakit saat lebaran” ?
Meskipun hidangan lebaran itu berbeda-beda antara daerah satu dengan yang lain, tetapi umumnya mempunyai kesamaan dalam cita rasa. Biasanya berupa makanan yang lezat, yang gurih dan manis. Karena itu tentu banyak mengandung  protein, lemak dan gula.
Dalam suasana lebaran seperti ini, hidangan khas yang banyak disajikan umumnya opor ayam lengkap dengan ketupatnya, lodeh dengan santan yang kental, sambal goreng, rendang dan sebagainya. Telah menjadi kewajiban sosial di hari lebaran untuk saling mengunjungi dan mencicipi hidangan khas lebaran yang tinggi kalori, berlemak dan manis-manis. Belum lagi aneka makanan kecil, cake, kue-kue kering dan berbagai minuman manis. Makanan dan minuman seperti ini hampir selalu disajikan di setiap rumah. Sewaktu berkunjung dalam rangka silaturahim, tentu tidak mungkin menolak untuk mencicipinya.
Tidak mengherankan kalau dalam suasana seperti ini, bila tidak terkontrol badan semakin gemuk, tekanan darah tinggi dan kencing manis kumat kembali. Seringkali kadar kolesterol darah, LDL (low density lipoprotein) kolesterol maupun trigliserida meningkat. Sementara itu aktivitas fisik relatif lebih terbatas, sehingga perlu waspada bagi pengidap penyakit jantung koroner, terutama bagi yang sebelumnya telah mempunyai riwayat mengidap penyakit tersebut.
Bagi yang tidak mengidap sesuatu penyakit pun terdapat kecenderungan menderita kekurangan vitamin, sehingga selaput lendir mulut cenderung pecah-pecah. Kadang-kadang gusi sampai berdarah. Hal ini terjadi karena dapur beristirahat, hidangan lebaran selalu dihangatkan sebelum disantap. Di samping itu, makanan yang mengandung lemak tinggi serta aktivitas fisik seperti olahraga yang berkurang, sering menimbulkan keluhan sembelit.

Mengubah Pola Menu

Untuk itu, kita perlu mengubah pola menu lebaran. Menu lebaran dapat dibuat lebih bervariasi, bukan hanya menu tradisional khas lebaran seperti di atas. Misalnya menghidangkan pula gado-gado lengkap. Atau menambahnya dengan sayuran segar sebagai lalapan. Di samping dapat mencukupi kebutuhan vitamin yang terbuang akibat proses penghangatan yang terus menerus, juga mencegah timbulnya sembelit.
Atau  buatlah hidangan lebaran yang agak lain dari biasa. contohnya menghidangkan buah-buahan segar yang langsung dikupas dari kulitnya, sebagai pengganti cake dan aneka kue.Demikian pula sari buah, baik pula untuk mengganti berbagai minuman manis.
Pada saat lebaran berbagai keluhan kesehatan sering muncul,akibat gangguan pencernaan, mulai dari sariawan, sakit perut, sembelit sampai diare seperti dikeluhkan di awal tulisan ini. Bahkan mereka yang yang mempunyai riwayat penyakit kencing manis (diabetes mellitus) kadar gula darah seringkali meningkat dengan pesat. Demikian pula ada sebagian yang mempunyai riwayat penyakit rematik dengan asam urat tinggi.
Berat badan pun meningkat dengan pasti. Bagi yang mempunyai kecenderungan, bisa saja kolesterol dan tekanan darah meningkat dengan cepat. Bukan mustahil, gejala stroke yang bermanifestasi sebagai lumpuh separuh, gangguan bicara dan sebagainya, dapat terjadi sewaktu-waktu.
Satu hal yang hampir pasti, hidangan lebaran berpotensi menyebabkan orang menderita kekurangan vitamin. Memang praktis, opor ayam atau sayur lodeh misalnya, sebelum disantap cukup dihangatkan. Bahkan makin lama rasanya makin lezat. Namun, hidangan yang demikian sudah kehilangan sejumlah vitamin. Proses memasak yang lama dan berkali-kali, yaitu setiap kali akan dihidangkan, praktis seluruh vitamin yang larut dalam air, vitamin B dan C, akan hilang atau berkurang.
Hidangan lebaran yang praktis telah kehilangan banyak vitamin itu sesungguhnya dapat diimbangi dengan menu pendamping, misalnya gado-gado lengkap. Atau dengan cara menambahkan lalapan yang berupa sayuran atau buah-buahan segar.
Lalapan dapat berupa irisan tomat, kacang panjang dan sebagainya. Jangan lupa, selalu tersedia buah-buahan segar untuk pelengkap menu lebaran, sebagaimana dikemukakan di atas. Buah-buahan segar yang dikupas dari kulitnya dan langsung dimakan, mampu membantu mencukupi kebutuhan vitamin.sementara itu hidangan cukup lezat dan sehat. Hal ini mengurangi kemungkinan timbulnya “penyakit saat lebaran”.

Makna Idul Fitri




Idul Fitri adalah hari raya yang datang berulangkali setiap tanggal 1 Syawal, yang menandai puasa telah selesai dan kembali diperbolehkan makan minum di siang hari. Artinya kata fitri di sini diartikan “berbuka” atau “berhenti puasa” yang identik dengan makan minum. Maka tidak salah apabila Idul Fitri disambut dengan makan-makan dan minum-minum yang tak jarang terkesan diada-adakan oleh sebagian keluarga.

Terminologi yang Salah
Terminologi Idul Fitri seperti ini harus dijauhi dan dibenahi, sebab selain kurang mengekspresikan makna idul fitri sendiri juga terdapat makna yang lebih mendalam lagi. Idul Fitri seharusnya dimaknai sebagai ‘Kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci‘ sebagaimana ia baru saja dilahirkan dari rahim ibu. Secara metafor, kelahiran kembali ini berarti seorang muslim selama sebulan melewati Ramadhan dengan puasa, qiyam, dan segala ragam ibadahnya harus mampu kembali berislam, tanpa benci, iri, dengki, serta bersih dari segala dosa dan kemaksiatan.

Makna Idul Fitri yang Asli
Idul Fitri berarti kembali kepada naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak Islami, Inilah makna Idul Fitri yang asli.

Kesalahan Besar
Adalah kesalahan besar apabila Idul Firi dimaknai dengan ‘Perayaan kembalinya kebebasan makan dan minum‘ sehingga tadinya dilarang makan di siang hari, setelah hadirnya Idul Fitri akan balas dendam, atau dimaknai sebagai kembalinya kebebasan berbuat maksiat yang tadinya dilarang dan ditinggalkan kemudian. Karena Ramadhan sudah usai maka keniaksiatan kembali ramai-ramai digalakkan.
Ringkasnya kesalahan itu pada akhirnya menimbulkan sebuah fenomena umat yang shaleh mustman, bukan umat yang berupaya mempertahankan kefitrahan dan nilai ketaqwaan.
Ketika merayakan Idul Fitri setidaknya ada tiga sikap yang harus kitapunyai, yaitu:
  1. Rasa penuh harap kepada AllahSWT (Raja’). Harap akan diampuni dosa-dosa yang berlalu. Janji Allah SWT akan ampunan itu sebagai buah dari “kerja keras” sebulan lamanya menahan hawa nafsu dengan berpuasa.
  2. Melakukan evaluasi diri pada ibadah puasa yang telah dikerjakan. Apakah puasayang kita lakukan telah sarat dengan makna, atau hanya puasa menahan lapar dan dahaga saja Di siang bulan Ramadhan kitaberpuasa, tetapi hati kita, lidah kita tidak bisa ditahan dari perbuatan atau perkataari yang menyakitkan orang lain. Kita harus terhindar dari sabda Nabi SAW yang mengatakan banyakorangyang hanya sekedar berpuasa saja: “Banyak sekali orang yang berpuasa, yang hanya puasanya sekedar menahan lapar dan dahaga“.
  3. Mempertahankan nilai kesucian yang baru saja diraih. Tidak kehilangan semangat dalam ibadah karena lewatnya bulan Ramadhan, karena predikat taqwa sehantsnya berkelanjutan hingga akhir hayat. Firman Allah SWT: “Hai orang yang beriman, bertagwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kati kamu mati melainkan dalam keadaan ber-agama Islam ” (QS. Ali Imran: 102).
Sumber : Lembar Risalah An-Natijah No. 39/Thn. XIII  -  26 September 2008

Jumat, 17 Agustus 2012

Sedihnya Berpisah Dengan Ramadhan


Sedihnya Berpisah Dengan Ramadhan

Ramadhan sudah di penghujung bulan. Dalam hitungan hari kita akan berpisah dengan Ramadhan. Bulan mulia yang penuh barokah dan ampunan. Apakah kita telah memanfaatkan Ramadhan dengan sebaiknya? Atau malah ‘memperlakukan’ Ramadhan seperti bulan biasanya? Shalat kita mungkin tak beda dengan saat shalat selain Ramadhan, shaum kita tak sempurna, shadaqah kita dihiasi dengan sikap riya’,ujub, dan amalan lainnya yang kita khawatir sia-sia belaka. Naudzubillah min dzalik. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah Swt. yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang diberikanNya. Memanfaatkan Ramadhan sebaik mungkin demi mengumpulkan pahala. Semoga.
Teringat sebuah puisi karya Taufik Ismail, puisi itu berjudul “Setiap Habis Ramadhan”, yang dilagukan oleh Bimbo. Syairnya begitu syarat makna dan mendalam. Inilah bait-bait puisi beliau: Setiap habis rama­dhan/ hamba rindu lagi ramadhan/ Saat-saat padat beribadah/ tak terhingga nilai mahalnya/ setiap habis ramadhan/ hamba cemas kalau tak sampai/ umur hamba di tahun depan/ berilah hamba kesempatan/ Setiap habis Ramadhan Rindu hamba tak pernah menghilang Mohon tambah umur setahun lagi Berilah hamba kesempatan/Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan/ Sekeluarga, sekampung, senegara Kaum muslimin dan muslimat se dunia/Seluruhnya kumpul di persatukan Dalam memohon ridho-Nya.
Tidak  terasa bulan Ramadhan udah berada di akhir perjalanannya. Sepertinya baru kemarin kita bergembira dengan datangnya Ramadhan. kemarin kita mengawali indahnya sahur dan buka pertama dalam puasa kita. kemarin pula kita sama-sama ikutan tarawih pertama berjamaah di masjid. Begitulah. Waktu memang berjalan tanpa kom­promi. Meninggalkan kita.
Kita pantas merenung. Di sepuluh hari terakhir yang tersisa di bulan Ramadhan ini, apa yang akan kita lakukan? Menghitung hari seperti kemarin dengan tanpa ada aktivitas amal sholeh? Atau sekadar mengisinya dengan hal-hal yang amat jauh dari nilai-nilai Islam? Rasanya, kita semua udah pada tahu, apa yang harus kita lakukan. Tapi celakanya, kita juga seringkali lalai dengan apa yang seharusnya kita lakukan.

Senang, sedih, dan cemas jadi satu 

Setiap habis Ramadhan, ada perasaan Senang, sedih, cemas yang muncul di hati kita. Bercampur jadi satu.
Perasaan senang muncul karena setidak­nya kita merasa berhasil telah lolos dari medan ujian yang berat sebagai pemenang. Benar-benar sangat berat. Sebab, selain harus mena­han diri dari rasa lapar yang mengiris-ngiris lambung kita, selain harus menahan haus yang terasa mengeringkan kerongkongan kita, juga kita dituntut oleh Allah Swt. untuk mengen­dalikan hawa nafsu kita. Tujuannya, agar puasa kita juga dibarengi dengan tambahan pahala yang lain dari Allah Swt.
Perasaan sedih juga muncul dari kita. Kenapa sedih dengan berakhirnya Ramadhan? Karena kita kehilangan kesempatan emas untuk menanam pahala di bulan tersebut. Sedih rasanya merasakan perpisahan dengan bulan yang telah dimuliakan Allah sebagai tempat untuk ‘menimbun’ pahala. Lebih sedih lagi kalo kita sampe tak mendapat apa-apa di bulan Ramadhan ini, kecuali rasa lapar dan haus. Atau lebih rugi lagi adalah nggak dapat apa-apa. Termasuk nggak dapat pahala puasa karena memang nggak puasa. Duh, rugi berat deh.
Rasa cemas juga kerap muncul dari kita. Khususnya bagi kita-kita yang memang telah mengisi Ramadhan tahun ini dengan segala aktivitas amal sholeh kita. Sehingga setiap habis Ramadhan, yang dirindukan adalah kembali bisa menikmati Ramadhan di tahun depan. Namun, ada kecemasan yang menggunung manakala menyadari dan khawatir jika usia kita nggak sampe di Ramadhan berikutnya. Harapan dan kecemasan bercampur jadi satu. Sampe kita sendiri nggak tahu, apa sebetulnya yang kita inginkan. Sebab, antara harapan dan kece­masan kelihatannya saling melengkapi. Setiap kali kita berharap, selalu saja ada kecemasan, meski sekecil apapun rasa cemas itu.
Perasaan-perasan tadi muncul secara wajar dalam diri kita. Alhamdulillah, semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Tapi jika sebaliknya, jika kita tak pernah merasa senang, sedih, apalagi cemas dengan habisnya Ramadhan ini, sepantesnya kita mulai mengukur diri . Sudah seberapa pan­tas menjadi seorang muslim. Dan itu berarti pula kita adalah termasuk manusia tidak peduli dengan masa depan kita sendiri. Sungguh keras hati kita jika tak pernah ada ungkapan dari perasaan hati kita ini. Meski cuma diungkapkan setitik saja. Ah, rasanya kita pantas untuk ‘dimurkai’ Allah. Naudzubillahi min dzalik!
Kita seharusnya malu sama Allah. Pantas ‘berhutang’ kepada Allah. Betapa banyak rizki dari Allah yang telah kita makan. Betapa banyak nikmat Allah yang telah kita rasakan. Betapa tak ternilai harganya ketika Allah menjadikan kita sebagai seorang muslim. Sebab, menjadi muslim, adalah petun­juk dari Allah. Itu adalah hidayah-Nya. Dan itu tak semudah membalikkan telapan tangan.
Sa’ad bin Abi Waqqash, salah seorang sahabat Rasulullah, begitu berat menghadapi kenyataan ketika beliau menjadi muslim. Sang ibu melakukan protes keras dengan mengancam akan melakukan mogok makan sampe tun­tutannya agar Sa’ad kembali ke agama nenek moyangnya dipenuhi Sa’ad. Tapi Sa’ad tak mudah untuk tergoda lagi. Berat bukan? Begitupun dengan Amr bin Yassir, yang harus rela melihat dengan mata-kepalanya sendiri orangtuanya menemui ajal di tangan orang-orang kafir Quraisy karena mempertahankan keyakinan mereka tentang Islam. Begitu pula, pernahkah kamu membayangkan bagaimana menderitanya Salman al-Farisi yang berusaha mencari kebenaran. Sempat pindah-pindah keyakinan sebelum akhirnya istiqomah dengan Islam. Saking istiqomahnya dengan Islam, beliau rela hidup menderita untuk membela Islam.
Wajar kan, jika nilai keimanan beliau-beliau boleh dibilang sangat mahal ketika ‘membelinya’. Amat beda dengan kita yang langsung instan. Karena memang lahir dan dididik di lingkungan keluarga muslim. Tapi walau bagaimanapun juga, ini merupakan hidayah dari Allah Swt. juga. Tinggal bagaimana kita mensyukuri­nya. Salah satunya adalah dengan taat terha­dap apa yang diturunkan Allah Swt. kepada kita. Wajib tunduk dan patuh terhadap perintahNya. 


Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang mendapat berkah, rahmat, dan ampunan. Dan senantiasa memohon kepada Allah agar kita digolongkan kepada orang-orang yang berjuang demi tegaknya syariat Islam di muka bumi ini.. Semoga Allah Swt. memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadhan di tahun depan.

Rabu, 15 Agustus 2012

SALAHUDIN AL AYUBI (SALADIN)


Salahudin Al Ayubi atau sering juga di sebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib.
Juli 1192 sepasukan muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk didalamnya ada tenda Raja Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan muslim dengan berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan muslim dengan Kristen adalah 4:1. Salahudin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki “. Fragmen diatas dicatat sebagai salah satu karakter yang pemurah dari Salahudin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang diatas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawan-lawannya.

Sejarah Hidup Salahudin

Salahudin lahir disebuah kastil di Takreet tepi sungai Tigris (daerah Irak) tahun 1137 Masehi atau 532 Hijriyah. Bernama asli Salah al-Din Yusuf bin Ayub. Ayahnya Najm ad-Din masih keturunan suku Kurdi dan menjadi pengelola kastil itu. Setelah kelahiran Salahudin keluarga Najm-ad-Din bertolak ke Mosul, akibat ada konflik didalam kastil. Di Mosul , keluarga Najm bertemu dan membantu Zangi, seorang penguasa arab yang mencoba menyatukan daerah-daerah muslim yang terpecah menjadi beberapa kerajaan seperti Suriah, Antiokhia, Aleppo, Tripoli, Horns, Yarussalem, Damaskus.
Zangi berhasil menguasai Suriah selanjutnya Zangi bersiap untuk menghadapi serbuan tentara Salib dari Eropa yang telah mulai memasuki Palestina. Zangi bersama saudaranya; Nuruddin menjadi mentor bagi Salahudin kecil yang mulai tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga ksatria. Dari kecil sudah mulai terlihat karakter kuat Salahudin yang rendah hati, santu serta penuh belas kasih. Zangi meninggal digantikan Nuruddin. Paman Salahudin, Shirkuh kemudian ditunjuk untuk menaklukan Mesir yang saat itu sedang dikuasai dinasti Fatimiyah. Setelah penyerangan kelima kali, tahun 1189 Mesir dapat dikuasai.  Shirkuh kemudian meninggal. Selanjutnya Salahudin diangkat oleh Nuruddin menjadi pengganti Shirkuh.
Salahudin yang masih muda dan dinggap “hijau” ternyata mampu melakukan mobilisasi dan reorganisasi pasukan dan perekonomian di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan balatentara Salib. Berkali-kali serangan pasukan Salib ke Mesir dapat Salahudin patahkan. Akan tetapi keberhasilan Salahudin dalam memimpin mesir mengakibatkan Nuruddin merasa khawatir tersaingi. Akibatnya hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 Nuruddin mengirimkan pasukan untuk menaklukan Mesir. Tetapi Nuruddin meninggal saat armadanya sedang dalam perjalanan. Akhirnya penyerangan dibatalkan. Tampuk kekuasaan diserahkan kepada putranya yang masih sangat muda. Salahudin berangkat ke Damaskus untuk mengucapkan bela sungkawa. Kedatangannya  banyak disambut dan  dielu-elukan. Salahudin yang santun berniat untuk menyerahkan kekuasaan kepada raja yang baru dan masih belia ini. Pada tahun itu juga raja muda ini sakit dan meninggal. Posisinya digantikan oleh Salahudin yang diangkat menjadi pemimpin kekhalifahan Suriah dan Mesir.

Salahudin dan Perang Salib

Saat Salahudin berkuasa, perang salib sedang berjalan dalam fase kedua dengan dikuasainya Yerussalem oleh pasukan Salib. Namun pasukan Salib tidak mampu menaklukan Damaskus dan Kairo. Saat itu terjadi gencatan senjata antara Salahudin dengan Raja Yerussalem dari pasukan Salib, Guy de Lusignan.
Perang salib yang disebut-sebut sebagai fase ketiga dipicu oleh penyerangan pasukan Salib terhadap rombongan peziarah muslim dari Damaskus. Penyerangan ini dipimpin oleh Reginald de Chattilon penguasa kastil di Kerak yang merupakan bagian dari Kerajaan Yerussalem. Seluruh rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Salahudin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Yerussalem. Maret 1187 setelah bulan suci Ramadhan, Salahudin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan muslimin bergerak menaklukan benteng-benteng pasukan Salib. Puncak kegemilangan Salahudin terjadi di Perang Hattin.
Perang Hattin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan muslim dengan jumlah 25000 orang mengepung tentara salib didaerah Hattin yang menyerupai tanduk. Pasukan muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda (kavaleri) sisanya adalah pasukan jalan kaki (infanteri). Kavaleri pasukan muslim menunggangi kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan (kazaghand) untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik hit and run.

Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyon kerajaan yang dipimpin Guy de Lusignan yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur antara bahasa Inggris, Perancis dan beberapa bahasa eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pasir.
Salahudin  memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslimin membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah sangat kepanasan dan kehausan. Besok paginya Salahudin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda tunggangan musuh. Tanpa kuda dan payah kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya. Saat peperangan berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusignan berhasil ditawan sedangkan Reginald de Chattilon yang pernah membantai khalifah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Salahudin memperlakukan dengan baik dan dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian.
Menuju Yerussalem
Dari Hattin, Salahudin bergerak menuju kota-kota Acre, Beirut dan Sidon untuk dibebaskan. Selanjutnya Salahudin bergerak menuju Yerussalem. Dalam pembebasan kota-kota ataupun benteng Salahudin selalu mengutamakan jalur diplomasi dan penyerahan daripada langsung melakukan penyerbuan militer. Pasukan Salahudin mengepung Kota Yerussalem , pasukan salib di Yerussalem dipimpin oleh Balian dari Obelin. Empat hari kemudian Salahudin menerima penawaran menyerah dari Balian. Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Salahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi. Fragmen ini di abadikan  dalam film “Kingdom Of Heaven” besutan sutradara Ridley Scott. Tanggal 27 Rajab 583 Hijriyah atau bertepatan dengan Isra Mi’raj Rasulullah SAW, Salahudin memasuki kota Yerussalem.

Ada suatu percakapan dalam film Kingdom Of Heaven yang menarik bagi penulis, yang kurang lebih seperti ini :
Balian : ”Saya serahkan kunci kota Yerussalem kepada anda, tapi anda harus dapat bisa menjamin keselamatan kami, orang-orang non-muslim”
Salahudin: ”Saya akan jamin keselamatan anda”
Balian : ” Apa yang dapat menjamin kami bahwa anda akan menepati janji anda ?” (Balian masih ingat saat-saat Yerussalem jatuh ke tangan pasukan Salib, banyak penduduk sipil muslim yang dibantai sampai kota Yerussalem sesak oleh mayat, dan Balian khawatir Salahudin melakukan hal yang sama )
Salahudin : ” (diam sejenak..menatap tajam Balian) Saya akan menepati janji, Insya Allah ..saya adalah Salahudin saya bukan seperti orang-orang anda”. 
…………………………………………………………
Di Yerussalem, Salahudin kembali menampilkan kebijakan dan sikap yang adil sebagai pemimpin yang shalih. Mesjid Al-Aqsa dan Mesjid Umar bin Khattab dibersihkan tetapi untuk Gereja Makam Suci tetap dibuka serta umat Kristiani diberikan kebebasan untuk beribadah didalamnya. Salahudin berkata :” Muslim yang baik harus memuliakan tempat ibadah agama lain”. Sangat kontras dengan yang dilakukan para pasukan Salib di awal penaklukan kota Yerussalem (awal perang salib), sejarah mencatat kota Yerussalem digenangi darah dan mayat dari penduduk muslimin yang dibantai. Sikap Salahudin yang pemaaf dan murah hati disertai ketegasan adalah contoh kebaikan bagi seluruh alam yang diperintahkan ajaran Islam.
Salahudin Al-Ayubi tidak tinggal di istana megah. Ia justru tinggal di mesjid kecil bernama Al-Khanagah di Dolorossa. Ruangan yang dimilikinya luasnya hanya bisa menampung kurang dari 6 orang.Walaupun  sebagai raja besar dan pemenang perang, Salahudin sangat menjunjung tinggi kesederhanaan dan menjauhi kemewahan serta korupsi.
Salahudin berhasil mempertahankan Yerussalem dari serangan musuh besarnya Richard The Lion Heart, Raja Inggris. Richard menyerang dan mengepung Yerussalem Desember 1191 dan Juli 1192. Namun penyerangan-penyerangannya dapat digagalkan oleh Salahudin. Kepada musuhnya pun Salahudin berlaku penuh murah hati. Saat Richard sakit dan terluka, Salahudin menghentikan pertempuran serta mengirimkan hadiah serta tim pengobatan kepada Richard. Richard pun kembali ke Inggris tanpa berhasil mengalahkan Salahudin.
Sepanjang sejarah Yerussalem sebagai kota suci bagi tiga agama, sejak ditaklukan Salahudin, Yerussalem belum pernah jatuh ketangan pihak lain. Baru setelah Perang Dunia I, Yerussalem jatuh ketangan Inggris yang kemudian diserahkan ke tangan Israel.
Semasa hidupnya Salahudin lebih banyak tinggal di barak militer bersama para prajuritnya dibandingkan hidup dalam lingkungan istana. Salahudin wafat 4 Maret 1193 di Damaskus. Para pengurus jenazah sempat terkaget-kaget karena ternyata Salahudin  tidak memiliki harta. Ia hanya memiliki selembar kain kafan yang selalu di bawanya dalam setiap perjalanan dan uang senilai 66 dirham nasirian (mata uang Suriah waktu itu).
Sampai sekarang Salahudin Al-Ayubi tetap dikenang sebagai pahlawan besar yang penuh sikap murah hati
 
Disadur dari GREAT COMMANDERS OF THE BATTLE FIELDS

Template by : kendhin x-template.blogspot.com