Sabtu, 14 Januari 2012

Sajian untuk IMLEK


Tahun baru Cina (IMLEK) dalam hitungan hari akan segera dirayakan. Untuk tahun 2012 ini, masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek yang jatuh tepat pada tanggal 23 Januari 2012 nanti. Tahun baru China atau Imlek merupakan salah satu dari tiga moment penting dalam tanggalan kalender China selain Festival Kue Bulan dan Festival Perahu Naga.Tradisi memperingati Tahun Baru Imlek ini telah berlangsung sejak ratusan tahun silam, yang mana perayaan ini dirayakan untuk menyambut musim semi dan sebagai wujud rasa syukur dan juga harapan agar mendapatkan rejeki yang melimpah di tahun depan.

Kue Keranjang ( Nian Gao )
 Dalam memperingati Tahun Baru Imlek, salah satu jenis kue yang wajib ada saat imlek adalah kue keranjang atau yang dikenal juga dengan nama Nian Gao. Kue ini dibuat dari adonan tepung ketan dan gula, kadang-kadang ditambahkan sedikit terigu dan pewarna serta perasa.Karena itu jenisnya sangat beragam. Adonan ini ada yang dicetak dengan bentuk ikan yang melambangkan keberuntungan atau bunga yang mekar. Nian Gao bentuk ikan banyak ditemui di kawasan Asia (Singapura dan Malaysia). Sedangkan di Indonesia, lebih banyak dalam bentuk bundar karena dicetak dengan keranjang dan memakai pembungkus daun pisang atau plastik.
Kue keranjang wajib ada saat tahun baru Imlek bukan tanpa alasan. Nian Gao, terdiri dari kata 'Nian' yang berarti tahun dan 'Gao' yang berarti kata kue dan juga terdengar seperti kata tinggi. Oleh sebab itu kue ini melambangkan sesuatu yang lebih tinggi yang akan dicapai di tahun baru.Dulu, banyaknya atau semakin tinggi susunan kue keranjang menandakan kemakmuran si pemilik rumah. Umumnya kue keranjang disusun dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok. Salah satu tempat pengrajin kue keranjang ini adalah pabrikan kue keranjang dan dodol nyonya Lauw yang terletak di daerahTangerang.

Selain kue keranjang, terdapat pula kue lain yang mengisi hidangan di hari spesial ini, yaitu Spekkoek. Spekkoek atau lapis legit adalah dalah satu jenis kue kuno yang  terbuat dari adonan tepung terigu, mentega dan telur. Berwarna kuning, berlapis-lapis dengan garis-garis cokelat halus.Biasanya kue satu ini selalu ada saat acara perayaan Lebaran, Natal, bahkan saat perayaan Imlek tiba. Kue yang bertekstur lembut ini, tak hanya enak, tapi juga memiliki makna yang unik. Terdapat beberasa rasa dari spekkoek ini, seperti rasa pandan, cokelat, keju dan diberi lapisan buah prune kering yang tak kalah enak.Menurut warga Tionghoa, kue lapis legit (spekkoek), memiliki  lambang datangnya rejeki yang berlapis - lapis dan saling tumpang tindih di tahun yang akan datang. Dengan harapan kehidupan yang lebih manis dan legit lagi, di tahun berikutnya. Lapisan kue ini bisa mencapai 15-17 lapisan. 

Selain hidangan yang berupa kue, Yang juga tak boleh ketinggalan dalam merayakan Imlek ini adalah kehadiran Yu Sheng. Yu Sheng yang berasal dari kata 'Yu' yang berarti ikan dan 'Sheng' berarti mentah. Sehingga Yu Sheng dapat diartikan sebagai salad berwarna-warni yang disajikan bersama ikan mentah.Saladnya sendiri terdiri dari 17 macam racikan bahan-bahan diantaranya irisan wortel, lobak, jahe merah, kulit pangsit, kulit jeruk, jamur enoki, dll. Sedangkan iseafood yang wajib ada dapat berupa tuna, salmon, serta ubur-ubur atau jelly fish.
Tujuan menyantapYu Sheng adalah kebersamaan karena hidangan ini disajikan dalam 1 piring besar untuk disantap sekitar 6 -10 orang. Racikan salad yang muncul sekali dalam setahun ini dipercaya masyarakat Tionghoa sebagai membawa hoki. Selamat mencoba!

Kamis, 12 Januari 2012

Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek Asal Usul Imlek Tionghoa. Setiap tahunnya, perayaan Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda-beda, yaitu antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. Di hari itulah adalah satu hari bersejarah atau perayaan terpenting oleh orang Tionghoa.Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat).

Dalam perayaan tahun baru imlek Tionghoa,identik dengan beberapa kebiasaan. Salah satunya yaitu warna merah. Budaya imlek sangat identik dengan AngPao (Ang = Merah, Pao = Amplop/bungkusan). Dengan kata lain, di dalam perayaan tahun baru imlek tentu banyak didominasi oleh warna merah atau amplop merah (AngPao) Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api.

Mitos : Menurut legenda, dahulu kala, Nián adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián yang berarti “menyambut tahun baru”, secara harafiah berarti “mengusir Nian”.Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.

Sejarah Tahun Baru Imlek di Indonesia : Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Baru pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.dan pada tanggal 23 januari 2012 masyarakat tionghoa merayakan tahun baru imlek GONG XI FA CHAI.









Selasa, 03 Januari 2012

Usaha Pembuatan Bawang Goreng


Mempunyai suatu usaha bukan berarti kita harus memulai segala sesuatunya dengan yang serba sulit dan dengan modal yang besar.salah satu usaha yang dapat kita coba adalah usaha pembuatan bawang goreng.adapaun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
  1. Proses awal pembuatan bawang goreng ini adalah bawang merah dikupas, dan pangkal umbi dibuang, kemudian bawang dicuci sampai bersih.
  2. Sebagai bahan pendukung, Tepung terigu dicampur dengan tapioka sampai rata. Tiap 150 gram tapioka dicampur dengan 175 gram terigu. Campuran ini disebut tepung campuran.
  3. Proses berikutnya, bawang diiris/dipotong tipis membujur (tebal ± 2 mm), kemudian dimasukkan ke dalam baskom, dan ditambah dengan tepung campuran. Baskom digoyang-goyang sampai bahan tercampur rata. Sebagai patokan, setiap 1 kg irisan bawang dicampur dengan 65 gram tepung campuran. Hasil campuran irisan bawang dengan tepung disebut irisan bawang bertepung.
  4. Irisan bawang bertepung segera digoreng di dalam minyak panas ( suhu 170C) selama 10 menit sampai garing dan berwarna kuning kecoklatan. Setelah itu bawang ditiriskan dan didinginkan.
  5. Bawang goreng yang telah dingin dikemas di dalam kemasan tertutup rapat. Sebagai kemasan dapat digunakan kantong plastik, atau botol kaca bermulut lebar dengan penutup ulir.
Proses pengemasan bawang goreng disini sangatlah penting untuk diperhatikan. Dengan pengemasan yang baik , kulitas bawang goreng yang dihasilkan tetap terjaga, yaitu kering dan renyah (tidak lembek). Selanjutnya bawang goreng siap dipasarkan.Selamat Mencoba.











Template by : kendhin x-template.blogspot.com