Kamis, 08 Januari 2015

SABAR,BERSYUKUR DAN IKHLAS.



Berbicara tentang SABAR berkaitan erat dengan SYUKUR, dengan bersyukur kita akan berusaha untuk bersabar atas ketetapan-ketetapanNya. Allah Maha Agung, Dia akan memberikan kebaikan kepada yang dikehendakiNya, dan keburukan kepada yang dikehendakiNya, dan orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang beruntung. Sabar tidak hanya pada kesulitan tetapi juga kita dituntut untuk bersabar dalam menghadapi kebahagiaan, karena sesungguhnya batasan antara sedih dan bahagia itu sangatlah tipis. Sungguh demikian, hanya sedikit orang yang menyadarinya, sebagian besar manusia akan menangis dan mencari Tuhannya ketika dia tersungkur, sedangkan ketika Tuhan memberikan cobaan dengan kegembiraan, mereka menganggap "ITU KARENA USAHAKU, BUKAN KARENA DOAKU." betul... itu semua karena usaha kita, tapi apa yang akan terjadi jika Allah menjungkir balikkan semua usaha kita...? apakah kita akan tetap berdiri..?? sungguh sombong orang-orang yang enggan bersyukur, dan sangatlah merugi orang-orang yang mengeluh.

Gambaran tentang manusia seperti itu ternyata sudah ada dalam Kitabullah Al-Qur'an, : "Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberiNya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku", Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku", Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan berlebihan." (Qs. Al - Fajr 15-20), Rosulullah Saw bersabda: "Kecintaan kamu terhadap sesuatu membuatmu tuli dan buta." (HR Abu Dawud). Oleh sebab itu mulailah bercermin, apa yang telah kita lakukan...?? dan mulailah bersyukur atas karunianya, dan menerima dengan sabar atas semua ketetapannya, karena yang demikian termasuk kedalam orang-orang yang beruntung.

Terkadang kita lupa akan kalimat "SYUKUR" padahal dengan bersyukur Allah akan melipat gandakan nikmatnya. Selalunya kita mengingat Allah ketika kita tersungkur, dan selalu kita melihat ke atas, padahal di depan mata kita sendiri terlihat nikmat Tuhan yang tidak ternilai harganya. Lihatlah orang yang dibawahmu, jangan lihat orang yang diatasmu. Dengan begitu maka kamu tidak menganggap kecil terhadap nikmat Allah yang kau terima. Cobalah mulai menghitung nikmat Tuhan, maka kita akan terhenyak, dan apakah kita bisa membalas semua itu. Sayangnya kita lebih banyak mengeluh dibandingkan dengan bersyukur. Karena sesungguhnya jika kita berikan nyawa kita pun tidak akan bisa membayar semua nikmat yang Allah berikan. Diriwayatkan dari Shuhaib ra, dia berkata : Rasulullah Saw pernah bersabda, "Sungguh menyenangkan orang mukmin itu! Segalanya serba baik, dan begitu itu tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin. Jika dia mendapat kesenangan dia bersyukur, dan jika dia mendapat kesengsaraan dia bersabar, sehingga apa yang dihadapinya selalu mendatangkan kebaikan baginya." (HR Muslim).


Setelah kita BERSYUKUR atas semua pemberianNya dan BERSABAR atas semua ketetapannya, dengan demikian mulailah untuk IKHLAS untuk menerima dan menjalankan semua kehidupan ini hanya untuk Allah. "Jika ada pertanyaan : "Setelah Syukur, manakah yang harus didahulukan, SABAR atau IKHLAS ?" Ikhlas dan Sabar itu akan sejalan, seseorang yang belajar Ikhlas, maka dia juga akan belajar Sabar, begitupun sebaliknya. Sangat sulit sekali untuk belajar SYUKUR, IKHLAS, dan SABAR. Kita dituntut untuk Ikhlas dalam memberi dan dalam menerima, Ikhlas ketika kehilangan dan ketika kita menemukan, Ikhlas dalam segala hal yang telah kita terima, dan Ikhlas menjalankan hidup ini hanya mengharap Ridho Sang Pencipta. "Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya." (Qs. Albaqarah 286).
Jika kita mengetahui besarnya kasih sayang Allah kepada kita, maka tidaklah sulit untuk memulai belajar untuk Bersyukur, Bersabar dan Ikhlas. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bernah bersabda : "Ketika Allah menciptakan mahluk, Dia menulis dalam kitabNya diatas Arsy yang pasti akan dilaksanakanNya, Sesungguhnya kasih sayangKu mengungguli murkaKU." (HR Bukhari), dan janji Allah tidak pernah bohong, lalu bagaimana kita mempelajarinya ? dengan menggunakan pedengaran, penglihatan dan hati. Allah memberikan itu semua agar kita belajar akan kehidupan ini, agar kita memahami maksud yang tersirat dari kehidupan ini, agar kita bisa merasakan Kebesaran Sang Pemilik Dunia ini, dan agar kita termasuk kedalam orang-orang yang bertakwa.
Dan bagaimana jika kita mengabaikan semua itu ? "... mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Qs. Al-A'raf 179). Ayat-ayat dalam arti disini bukan hanya ayat-ayat Al-Qur'an, tapi juga ayat-ayat kehidupan. Selain itu juga, bagi manusia-manusia yang bertakwa Allah menjanjikan kemudahan dalam kehidupan dan surga akan menunggunya kelak, tapi bagi manusia-manusia yang bakhil dan merasa dirinya cukup dan mereka merasa tidak memerlukan bantuan Allah, " Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. " (Qs. Al-Lail 10-11). Karena " Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran." (Qs. Al- Ashr 2-3).

Template by : kendhin x-template.blogspot.com